.quickedit{ display:none; }
Seonggok Pasir Yang Menyadarkan Ku,

ya benar seonggok pasir yang benar-benar mebuatku sadar, sadar akan betapa kerasnya sebenarnya perjuangan hidup, sadar akan betapa berat hidup ini bagi mereka-mereka yang berjuang demi keping-keping receh rupiah…

Awal dari pemikiran ini adalah ketika bapak ku membeli pasir untuk menguruk samping rumah yang memang agak landai sehingga jika hujan datang pasti digenangi air, singkat cerita pasir sudah datang dan ditempatkan di depan rumah, nah tugasnya adalah membawa pasir tersebut dari depan rumah ke samping rumah atau ketempat yang landai tadi, karena jumlah pasirnya tidak sedikit dan kondisi bapak saya juga ga sehat akirnya kita cari orang untuk membantu mengerjakan tugas tersebut, datanglah namanya “Pak Sarni”, orang suruhan bapak, orangnya ga terlalu besar, umur 40an lebih dikit dan dia memiliki warung kecil tempat jualan nasi pecel tiap pagi yang jadi tumpuan untuk menghidupi 3 anaknya yang masih kecil2, 2  di bangku SD dan 1 bangku SMP, tanpa banyak kata dengan sedikit arahan dari bapak pak sarni dengan cangkul di pundaknya langsung bergegas mulai bekerja dengan penuh semangat, nampak di raut wajahnya semangat itu, tampak wajah ke 3 anaknya dalam kobar semangatnya itu, saya tau persis, karena dengan semangat seperti itulah dulu bapak bekerja demi aku…

                Translate
                                                   The sand pile Awaken Me

, that's right sand mound that really mebuatku conscious, aware of how hard real life struggle, aware of how hard life was for those who are fighting for pieces of change rupiah ...

The beginning of this thinking is that when my father bought sand to bury the home side who were slightly sloped so that if the rain would come flooded, brief story of the sand has come and placed in front of the house, now his job is to bring sand from the front of the house to the side of the house or a sloping place earlier, because the amount of sand was not a little and my father's condition is also healthy akirnya ga we find people to help do the job, came the name "Mr. Sarni", the agents of the father, the man ga too big, a little more 40an age and he has small stalls selling nasi pecel where each morning a pedestal to support 3 children who still kecil2, 2 in 1 elementary school and junior high school, without many words with little direction from the father sarni with hoe pack on his shoulder rush started working with passion, appeared on his face that spirit, looking face to the 3 children in the burning passion, I know exactly, because with such passion that my father used to work for me ...

0 komentar:

Posting Komentar